Setelah
Indonesia merdeka, pemerintah harus menghadapi berbagai gangguan keamanan dari dalam
negeri, diantaranya pemberontakan PKI Madiun.
Pada tanggal 28 Juni 1948
Front Demokrasi Rakyat (FDR) yang dipimpin Amir Syariffudin bergabung dengan
Partai Komunis Indonesia (PKI) dipimpim
Musho melakukan pemberontakan . Tujuan pemberontakan adalah peruntuhkan Negara
RI dan menggantikannya dengan Negara Komunis. Puncak pemberontakan terjadi
tanggal 18 September 1948, di Madiun- Jawa Timur.
Dalam aksinya PKI menangkap,
membunuh setiap lawan yang dianggapnya menghalangi tujuannya. Pejabat TNI, Alim
Ulama, dan rakyat dibunuh dengan kejam dan jasadnya dimasukkan dalam kubur
massal.
Foto Korban kekejaman PKI Madiun
Foto Korban kekejaman PKI Madiun
Untuk mengatasi aksi pemberontakan PKI Madiun, Panglima Besar
Jenderal Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan
Kolonel Sungkono di Jwa Timur untuk menjalankan penumpasan pemberontakan PKI
Madiun. Muso berhasil ditembak mati dan
Amir Syariffudin beserta tokoh lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.
Banyak kontroversi dalam aksi penumpasan pemberontakan, diantaranya militer menggunakan
cara-cara yang sama kejinya dengan aksi pemberontakan itu sendiri, berikut
beberapa foto tahap-tahap eksekusi para tokoh dan rakyat yang dicurigai
terlibat dalam pemberontakan PKI Madiun, yang tidak diberitahukan dalam pendidikan
sejarah.
A.
Beberapa tokoh Pemberontak dan rakyat yang dicurigai terlibat dalam
pemberontakan PKI Madiun diintrograsi dibawah todongan senjata,
selebihnya tersangka dieksekusi tanpa melalui intrograsi/ pengadilan
b. Tersangka diikat dan diarak menuju lokasi eksekusi
g. ada yang dieksekusi dengan dipertontonkan di depan massa
Sangat Kejam dan tidak beradab
Mari kita berdoa:
Bagi para korban keganasan pemberontakan PKI Madiun, Tuhan berkenan menerima mereka disisiNya.
Bagi para pelaku (real) Pemberontakan maupun algojo eksekutor, semoga Tuhan mengampuninya.
Bagi korban fitnah yang tanpa melalui penyelidikan maupun pengadilan, dieksekusi, Semoga Tuhan berkenan menerima arwah mereka dalam cahaya Illahi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar